Dunia Itu Indah
melihat pengalaman diri sendiri bagaikan cerminan, ketika kita bercengkrama dengan orang lain dan ketika harus bertemu dengan masalah yang terlihat begitu berat, di sekeliling kita pun menyajikan hal-hal yang membuat kita harus korektif.
di kantor, di rumah, pada lingkungan tetangga, pada lingkungan pertemanan, kadang harus jeli ( orang jawa bilang niteni ). dimana ada hal yang membuat kita lebih selektif terhadap Egoisme diri sendiri, dan terhadap emosi pribadi.
terkadang kita dengan mudah menilai orang lain, dengan memberitahukan kesalahan orang lain terkadang lupa bahwa kesalahan itu juga bersumber pada diri sendiri.
Tidak mau disalahkan ? atau tidak mau meminta maaf ? merasa menjatuhkan harga diri ?.
Sebenarnya bukan seperti tersebut di atas penjelasan atas semuanya.
Terkadang memang manusia seperti itu, meminta maaf, meminta tolong, meminta bantuan, kadang memang berat, bukankah manusia sering meminta pada Tuhan Yang Maha Kaya ??
Mengapa untuk bersosialisasi harus menunggu dibantu orang baru mengatakan terima kasih ?, pernahkah kita secara sadar mengatakan jujur bahwa kita butuh bersama orang yang kita cintai ? kejujuran itu indah, semua sah dengan perkataan, semua juga dapat hancur dengan perkataan..
Seperti halnya orang menikah, meminta tolong pada Tuhan pun harus di'akad'kan, ada saksi yang mengamini, agar lebih cepat terkabul, agar hidup kita tidak sendiri.
itulah sentuhan Tuhan yang indah kadang kita lupakan tatkala kita merasa mampu....
semoga menjadi baik....
aw
