Wong Jowo Kudu Njawani

Nggolek Ilmu sejati kuwi Kudu wani nglakoni.

Becik Ketitik Ala Ketoro

Urip kuwi kudu waskita ning ora gampang nggawe perkoro.

Ngelmu kuwi nglakoni nganti tinemu

Dalam kehidupan seorang satria jawa pantang mundur apalagi dalam menjalani kehidupan di dunia fana ini.

Migunani Marang Sesami

Berguna bagi setiap kehidupan, baik diri pribadi, ataupun ke setiap makhluk hidup

Ana Urip Ono Pati ning kuwi sejatine urip

Manusia dikembalikan lagi kepada tujuan kehidupan itu sendiri menjadi baik adalah pilihan.

Rabu, 20 Juli 2011

:: WORKING WITH SMILE ::


Bekerja dengan penuh Semangat !!
Bekerja tentu dengan banyak cara, ada yang berambisi, ada yang rileks, ada yang santai-santai, ada yang tekun, ada yang sampai mengeluarkan keringat, ada yang sampai sakit kepala, ada yang sampai sakit types, ada yang bekerja hingga larut malam dan sebagainya.
Bekerja tentu dengan tujuan mencari penghasilan, penghasilan berupa uang, uang dibelikan barang dan makanan, serta kebutuhan sekunder, semisal rumah, sepeda motor, sepeda.
Prinsipal yang selalu saya jadikan pedoman adalah, Bekerja dimulai dari nol ( 0 ) yakni bekerja dengan menggunakan keahlian dan ide yang ada. Kalau ide tidak punya ya harus pakai tenaga, semisal menjadi kurir, menjadi tukang angkat, tukang angkut, dan lain sebagainya.
Bekerja menggunakan tenaga tentu harus dilakukan dengan senang hati, dengan perasaan senang dan ikhlas akan menjadikan daya energi kita menjadi positif dan membuat pekerjaan itu menjadi sebuah hal yang menggembirakan.

Bekerja meskipun menggunakan otak / fikiran / ide juga bisa dilakukan dengan senang hati, meskipun dahi kita berkerut tapi hati dijaga untuk tetap menyenangi pekerjaan yang kita lakukan setiap hari.

Di bidang apapun semua dilakukan dengan baik, senang dan jujur.
Meskipun mempunyai tanggungan hutang, tanggungan keperluan sehari-hari, tentu dalam hal bekerja seseorang harus mempunyai tujuan, kemana tujuan nya ?
kalau tujuan bekerja untuk beberapa hal, ya sesegera mungkin beberapa hal itu diselesaikan, semisal untuk menutup hutang, maka segerakanlah di tutup, ketika berjanji maka harus bersegera untuk menyelesaikan janji nya, ketika hal ini tertunda secara terus menerus akan menyebabkan beban, beban ini lah yang dapat membuat perjalanan hidup kita menjadi berat.
Mengurangi beban diri sendiri dengan menetapi hati untuk menjadi yang terbaik adalah salah satu ikhtiar untuk menjadikan diri manusia pribadi lebih ber-Arti baik didalam keluarga, di masyarakat dan pada diri sendiri terutama.

jadi mulailah pekerjaan hari ini dengan senyuman.

Selamat bekerja dan berusaha!.

Jumat, 15 Juli 2011

:: KEJUJURAN ::


:: KEJUJURAN ::

Kejujuran adalah sebuah kebudayaan dari Bangsa Indonesia, terutama disini adalah masyarakat Jawa. Namun, seringkali kejujuran ini menjadi senjata bagi diri sendiri, namun HARKAT MARTABAT yang mengemban kata kejujuran ini dalam hati-nya insyaallah akan selalu dilindungi oleh Gusti Allah YME.

Pada jaman dahulu sifat Jujur ini sudah melekat pada pribadi masing-masing rakyat Indonesia, ke-lugu-an dan kejujuran ini lah yang akhirnya membuat Bangsa Indonesia terjajah selama lebih dari 350 Tahun. Bukan tanpa maksud untuk membodohkan bangsa sendiri, selama itu Budaya Bangsa Indonesia telah terkontaminasi dengan Budaya dari Bangsa lain. karena masyarakat Indonesia lebih memilih untuk tidak memerangi Angkara, namun lebih memilih perdamaian.

Kata-kata 'Jujur' saat ini sudah mulai di-asingkan, Jujur kadang tidak mujur, orang Jujur kadang jadi 'ajur', ditindas oleh kepicikan dan keserakahan.
Jujur ini minimal dari diri sendiri, jujur terhadap hati nurani, jujur menyikapi akan adanya hati, dan jujur terhadap badaniah kita.
Semisal kita lapar, kita tidak boleh membohongi perut kita bahwa kita lapar, (berbeda konteks dengan PUASA) perut kita mempunyai kebutuhan dan daya tahan untuk tidak makan selama maksimal 7hari. bahkan ada pada jaman dahulu selama 40hari.

Kejujuran diutamakan untuk membuka jalan Rejeki dan mendapatkan 'Cahaya' dari Gusti Allah. Kejujuran ini harus dimaknai secara filosofis, tidak bisa di anggap sebagai bentuk ucapan saja. karena ucapan berperilaku terhadap tindakan, ketika kejujuran terucap, tubuh pun menjadi saksi atas kejujuran tersebut sehingga menjadikan 'Cahaya' pada Rejeki dan kemudahan perjalanan hidup.

lingkup kejujuran suatu saat akan ditimbulkan pada kesehatan Jasmaniah, berkata benar memang terkadang susah, apalagi dengan kejujuran.
Semisal : Seseorang yang tidak mampu membayar suatu barang HP atau Laptop untuk dibeli, harus Jujur terhadap dirinya, tidak perlu mencari-cari hutang kiri kanan untuk memperlihatkan bahwa diri ini mampu untuk membeli. Gaya Hidup pada jaman sekarang ini membuat manusia lupa diri, kadang harus kembali bercermin, untuk kegunaan apakah barang yang kita beli tersebut ?
untuk Pamer ?, untuk kepuasan diri ? untuk bekerja ? dan lain2.
Tidak perlu memamerkan kepunyaan kita, toh hal itu juga tidak akan mendapatkan manfaat pada kehidupan kita.
Dalam menjalani kehidupan, manusia harus menjalani kejujuran secara kontinyu, hingga anugrah dari yang Maha Kuasa menjadikan hal tersebut NYATA.

Untuk menjadikan jujur, harus ada beberapa hal yang perlu diwaspadai : Kesombongan, Iri hati, Gaya Hidup, dan ketidak Ikhlasan.

Semoga prakata ini bermanfaat.

Selasa, 12 Juli 2011

Menjelang senja di LAMONGAN




OLEH-OLEH DARI LAMONGAN.... beautiful beach....

::WEJANGAN::

'Wejangan' adalah pemberian petuah atau saran dari orang tua/sesepuh/Guru/atau seseorang yang telah mempunyai pengalaman baik dalam segi pengalaman hidup maupun pengalaman Spiritual.

Wejangan ini banyak segi, banyak faktor dan bisa dikategorikan hal yang jarang didapatkan oleh anak-anak muda jaman sekarang ini.
wejangan masih sering dilakukan walau secara singkat adalah ketika melakukan adat proses pernikahan, yakni pada saat sungkeman dengan para orang tua / sesepuh. Ada kala-nya juga wejangan ini diberikan di pondok pesantren atau sebuah perguruan, dimana pada jaman dahulu wejangan ini berupa saran, kritik dan memberitahukan arah tujuan kehidupan manusia. Agar manusia menjadi ter-arah dan menemukan kesejatiannya menjadi 'INSAN KAMIL'.

Cerita ini tentu dari beberapa pengalaman hidup. Tak sengaja ketika duduk seorang anak dan seorang Bapak, saling berbincang. Sang Bapak memberikan petuah.
Suk mben, yen nggolek bojo sing nastiti,ati-ati, ojo nggolek sing boros seneng njajan, mung nggoleko sing gemi, nastiti, ati-ati, ora sembrono, ngajeni wong lanang, iso netepi atine wong lanang dadi ora mbandingke kekuranganmu karo wong liyo, urip enak lan ora iku wes digarisno, kowe banjur usaha wae, susah seneng ditanggung wong loro, ojo nganti pas susah dadi bubrah, ojo nggolek calon sing mbujuki awakmu, pentingne jujur lan tawadhu',sing atine iso lerem, ora owah yen ndeleng wong lanang salah, kudu iso sumeleh, byar mlakune awakmu kuwi iso jejeg, kowe yo sing gemi, ojo boros, ojo mikir sesuk mangan opo,tapi mikiro tahun ngarep anakmu mangan opo. Yen iso sumingkir beboyo, ojo lali sing kuwoso, Gusti Allah maringi rejeki lan kesehatan, mbikak pandungo sak bendino, calon mu sisan kandanono, ojo ndungo mung kanggo uripe dhewe2, uripe wong akeh yo di dongakno, uripe dulur, uripe wong tuwo,moro tuwo podo diparingi kepenak.
Yen wes ngerti yo ujaren nang atimu, delengen koco, supoyo ora sumbung, calonmu sisan kandanono, manut angger omongane wong lanang, perkarane swargo nunut neroko yo iso katut.
laki rabi kuwi yo butuh bondho, bondho teko yo soko niyat. iling-ilingen mugo dadi pepadhang dalanmu le. "


beberapa hal yang seperti tersebut di atas adalah sebuah cerita, disana tak ada sakit hati, tak ada marah, iri, benci.
dalam hidup orang jawa hidup sak madya adalah sebuah seni kehidupan. Tidak demikian dengan jaman sekarang yang orang-orang muda nya malah sakit hati/iri/benci ketika diberitahu oleh orang tua. ketika pendapat orang tua salah, memberitahukan kepada beliau tidak bisa dengan marah/membentaknya. karena kondisi tersebut membawa hal yang membuat susah orang tua dan diri sendiri.
jika wejangan itu ada benarnya tentu sang anak harus sadar diri, kesalahan/kekurangan diri sendiri tak dapat dibuka oleh diri pribadi kecuali berGuru pada Sang Maha Tau. sedang jika diberitahu orang muda jaman sekarang seringkali tak mau tau, tak mau belajar, dan merasa paling benar.

Wejangan itu adalah sebuah pintu pengertian, jika menyikapinya dengan negatif pasti akan menanamkan api dalam sekam, jika melihatnya secara positif maka akan memberikan jalan terang bagi kehidupannya.


Semoga berguna.





Selasa, 05 Juli 2011

Senang - Bahagia

Dalam keseharian dua kata itu sudah layak di dengar, bahkan kadang kita mengucapkan, selamat berbahagia, selamat bersenang-senang, hanya kata, dua kata, tapi kadang kita tak memikirkan atau bahkan menganggap dua kata itu adalah hal yang sama. Senang itu Bahagia, Bahagia itu senang ??.

Kesenangan bisa jadi macam-macam, senang main gitar, senang makan snack, senang makan coklat, senang-senang di mall dan lain sebagainya. Namun, tanyakanlah arti Bahagia bagi mereka, apakah mereka Bahagia ?. Dalam hidupnya seseorang jarang yang memahami apa makna bahagia dalam hidupnya. Kesenangan kadang fluktuatif, karena bergantung pada kesukaan, mood dan lainnya. Terbaca bahwa unsur kata 'senang' ini lebih mengutamakan nafsu, dalam arti kondisi senang adalah terpenuhi keinginan-keinginan yang berwujud dalam kehidupannya.
Apakah ada orang yang senang dalam pekerjaannya ? ada. Apakah dia bahagia menjalani pekerjaannya ? belum tentu !!.

Kebahagiaan itu lebih terpancar dalam hati, ketika semua kosong, hampa, namun kebahagiaan itu ditemukan disana. contoh kecil seperti pernikahan, ada kala orang sufistik sangat Bahagia bila bertemu dengan 'Jalan Kematian' namun tentu saja Jalan itu bukan jalan seperti bunuh diri, membunuh orang lain, dan juga dapat mencelakakan hajat hidup orang banyak.
Kebahagiaan adalah perasaan yang bahkan tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata, hanya terpancar dalam kias mata, hati yang tergerak untuk berbicara, rasa nyaman, tenang, aman.

Ada perkataan kesenangan itu memang sesaat, kebahagiaan lah yang harus dicari. Namun, sudah siapkah hati anda bahagia ?
Terutama bila orang yang sebenarnya dapat membahagiakan anda, mulai anda tidak bahagiakan ?
Tak pernah ada pamrih dalam memberikan kebahagiaan kepada orang lain, karena Bahagia itu adalah sebuah nilai keikhlasan tertinggi yang diberikan Tuhan melalui JalanNya.
sedang kadang Manusia tak menghargai dan selalu mencari kekurangan dan kesalahan terhadap sesama manusia.

'Ojo gampang loro ati, ojo gampang Ambeg diri, ojo duwe dendam, ojo muspro, munio eling lan waspodo'

semoga menjadi pencerah

Sabtu, 02 Juli 2011

(Belajar Filosofi part 3 ) Mencari Ide dan Tujuan Hidup




 
Setiap kehidupan pasti berteu dengan lawan jenisnya, dimana saja, kapan saja.
Jodoh laki-laki adalah perempuan. Namun banyak juga yang tak cocok dalam menjalin konektifitas antar pasangan. komunikasi kadang adalah jalan terbaik untuk mengawali bahkan meng-akhiri hubungan. Tanpa komunikasi sama saja dengan 'mati'.

Sedang komunikasi pun ditunjang dengan kondisi hati, berfikir secara positif adalah salah satu cara menengahi sebuah problema. Ada kalanya EGO bertempat pada hati, kadang Marah dan Sakit hati, semua hal membutuhkan pembelajaran. hutang tidak dibayar-bayar tentu sakit hati, marah, kecewa pada orang yang sedang kita tagih. Namun, dikembalikan kepada hati nurani dan berfikir secara naluriah. apakah hal itu akan menutup rejeki kita ?, tentu tidak. Hal yang berhubungan dengan sebab-akibat dan percaya bahwa Tuhan berencana. akankah hal itu menjadi hambatan bagi kehidupan kita ?.

Saya mempelajari secara langsung dengan para pelaku-pelaku hidup, berfikir dan bertindak atas pengalaman yang selama ini saya telaah. Banyak hal di kanan - kiri kita yang bisa untuk dipelajari, tidak hanya untuk kita, namun keluarga kita. Kadangkala, tak jarang kita mencari sisi 'lemah' seseorang untuk kita pojokkan, namun semua itu adalah perjalanan hidup. ada hal yang masih dapat dikompromi, ada yang tidak, kembali kepada postingan saya tentang 'KOMITMEN'.

Selama di Papua banyak karakter yang ditemui, karena terdapat banyak suku, daerah, wilayah dengan pembawaan masing-masing,pembawaan karakter masing-masing orang juga berbeda, apalagi dengan daerah timur. Sifat keras yang membuat saya lebih belajar menjadi lembut dalam bersikap, dan lebih sabar.

Faktor makanan juga menjadi pemicu, smakin banyak daging dan bahan keras, membuat kita meng-aktifkan sisi keras, jika terlalu lunak, maka meng-aktifkan juga sisi lemah kita. oleh karena itu kadang harus berpuasa untuk menyetarakan kedua sisi tersebut. seperti Yin dan Yang. Sisi Panas dan dingin harus menjadi seimbang.

Belajar tentang Filosofi hidup tidak pernah ada habisnya, semua kembali dari sudut pandang manusia itu sendiri, apa yang dipelajari, pengalaman apa yang pernah di dapat, dan siapa pembimbing dan yang mengajarkan dalam kehidupan ini. termasuk didalamnya Orang tua yang berperan penuh memberikan WATAK pada anak-anaknya. dimana Watak tersebut akan bercermin, dan kadang bertolak belakang.

Kebiasaan hidup mewah, membuat senang diri sendiri terkadang melupakan pada Tujuan Hidup sesungguhnya. terlalu miskin juga demikian. Hidup adalah kesederhanaan, kesederhanaan adalah Hidup yang nyata, Terutama bagi orang Jawa yang mengakui dirinya sebagai Manusia.


- end