Wong Jowo Kudu Njawani

Nggolek Ilmu sejati kuwi Kudu wani nglakoni.

Becik Ketitik Ala Ketoro

Urip kuwi kudu waskita ning ora gampang nggawe perkoro.

Ngelmu kuwi nglakoni nganti tinemu

Dalam kehidupan seorang satria jawa pantang mundur apalagi dalam menjalani kehidupan di dunia fana ini.

Migunani Marang Sesami

Berguna bagi setiap kehidupan, baik diri pribadi, ataupun ke setiap makhluk hidup

Ana Urip Ono Pati ning kuwi sejatine urip

Manusia dikembalikan lagi kepada tujuan kehidupan itu sendiri menjadi baik adalah pilihan.

Senin, 27 Februari 2012

memahami kata dari bicara merupakan pembelajaran kedewasaan

Terkadang memang hidup itu tak mudah, banyak hal yang kadang membuat kita menjadi semakin dewasa, tentu kedewasaan itu bukan hanya sebagai cerita mengenai umur yang sudah tua.
Dewasa itu adalah sebuah hal dimana manusia dapat mengatur semua hal pada dirinya, baik itu otak, tangan, kaki, bahkan bibir dan mata. Dewasa itu tidak hanya memikirkan kesenangannya saja, namun ada juga yang ternyata orang beranggapan bahwa kekayaan akan harta menyebabkan kita menjadi dewasa, namun justru hal tersebut apabila tidak di maintenance dengan baik tentu akan memberikan dampak yang sangat besar terhadap sektor kedewasaan orang tersebut.

Pada kehidupan orang cina, orang yang malas bekerja / ber-karya menciptakan sesuatu hal yang dapat diperjual-belikan atau diperdagangkan akan membentuk diri-nya menjadi dewasa dalam arti mampu menjalankan semua kemampuannya untuk berkarya. Apakah demikian dengan orang pribumi ? yang nota bene semakin menjadi orang yang tidur di tepi kota dengan rumah yang sangat kecil bahkan tak punya rumah ?. karena saat ini yang dilihat selalu ke-ATAS, bukan Tuhan, bahkan Tuhan kadangkala hanya digunakan sebagai tempat pelampiasan marah, benci, kecewa, toh pada akhirnya ketika Tuhan memberikan semua di hadapanmu, kamu bahkan tak mensyukuri dengan baik, justru malah mencaci maki orang yang memberi keinginanmu ( yang demikian apakah namanya Nista ? atau ingkar ? ).

Mulai lah kedewasaan itu pupus dari dirimu.

Keinginan manusia mungkin dikatakan sederhana saja ( saya ambil dari banyak status di FB ) kerja, nikah, punya anak, kaya raya, mati masuk sorga. seperti sudah pernah menjalani kehidupan dengan isi yang begitu2 saja.
Ternyata Kehidupan ini memang sulit, meski bukan untuk mempersulit diri. jika tak mampu katakan, jika tak mau katakan, jika ingin tau tentang sorga ya harus cari tau, Berguru, bukan berdiam diri menonton tv dengan dakwah ustadz yang dibayar puluhan juta untuk beberapa episode, setelah itu menganggap benar apa yang di dapat dan mengatakan salah pada orang lain yang tak sesuai dengan perkataan sang Ustadz tersebut. semua tak dapat dijabarkan secara sama.
Mengapa ? karena manusia berbeda, meskipun ada sedikit persamaan, INGAT! manusia tak pernah sama, yang menyamakan adalah diri anda sendiri akan beberapa karakter yang mungkin anda suka dan tak suka.
Semisal : sebagian orang menganggap manusia yang dinaungi bintang TAURUS adalah keras kepala seperti gambaran banteng yang punya kepala keras dan tanduk yang siap menyerang, sah - sah saja menyebut demikian.
Namun karakter banteng satu dengan yang lain itu ternyata berbeda, karakter setiap orang pun demikian. jika hewan yang nggak punya akal fikir saja berbeda, apalagi manusia ?!

Dalam sendi kehidupan belajar menghargai dan tidak membuat suatu masalah itu kadang gampang-gampang susah, mau nya nggak bikin masalah, namun kadang ketika emosi membelenggu ketika seumpama kita sebel, atau marah atau bahkan rindu, mulut atau sikap kita tak dapat dipungkiri. entah itu memukul sesuatu, membanting sesuatu, mengatakan sesuatu dengan tidak enak, atau diam sekalipun dan memarahi seseorang tanpa orang lain mengerti atau tau keinginan anda juga, apakah itu guna mengkaji kehidupan untuk menjadi dewasa ?

dari yang saya pelajari, ketika saya mencintai seseorang, maka kemarahan pada diri saya bisa saya bendung dengan harapan bahwa saya tak ingin menyakiti orang yang saya sayangi maupun yang saya cintai sakit hati, kadang berbicara atau komunikasi yang berulang-ulang pun saya lakukan demi memberi pengertian pada orang lain.
Namun, kadang hal tersebut malah menjadi bumerang pada kehidupan, dimana orang lain kadang tak mau melakukan hal yang sama terhadap apa yang saya lakukan. cukup impas. impas sebagai pengetahuan bagi saya dimana kesabaran jantung dan emosi saya selalu disandarkan pada bentuk kesabaran.

entah catatan ini berguna untuk siapa ?

Yang pasti jika mempelajari emosi anda maka taklukkan nada bicara anda untuk sekedar mengatakan hal yang enak didengar oleh orang lain, paling tidak terhadap orang yang anda sayangi.


salam

Senin, 06 Februari 2012

Memahami Lingkungan

Filosofi Enviro

Sahabat, Lingkungan kadang berpengaruh sangat besar pada diri individu seperti manusia pada umumnya.
Hal ini bisa berdampak pada banyak hal, entah itu di rumah, diantara para teman, atau di kantor sekalipun. Tentu ada dampak negatif dan positif, antara satu dengan yang lain akan menjadi sebuah simbiosis dan saling membutuhkan, entah dalam bentuk kerjasama atau dalam keluarga sekalipun membutuhkan kerja sama yang baik, membutuhkan banyak pengertian-pengertian yang harus selalu ditingkatkan untuk menjadi dewasa. Mengubah susunan dan struktural yang telah ada juga harus jeli dan bijak.
Seperti contoh :

- Dalam lingkup keluarga.
Orang tua mungkin selalu benar dalam memutuskan sesuatu, apakah orang tua pernah salah dan anak benar ? bisa saja terjadi. namun dalam keteraturan hubungan antara orang tua dan anak, anak tidak dibenarkan langsung meng-counter atau membantah secara vulgar. ada kondisi memang beberapa anak melakukan protes terhadap orang tua nya dengan mabuk-mabukan, foya-foya, menyenangkan diri terhadap segala sesuatu yang tidak diperbolehkan orang tua dilanggar dan dianggap sebagai sesuatu yang menyenangkan karena lepas dari kekangan oranng tua. di lain pihak, cobalah melihat masa depan, apakah anda akan tetap seperti itu sedangkan kehidupan anda akan berlanjut, anda juga akan punya anak, anda akan harus konsentrasi penuh mengembangkan diri untuk memberikan yang terbaik bagi anak anda. apakah suatu saat jika anak anda bertindak pada anda dengan sewenang-wenang anda akan melakukan hal yang sama dengan orang tua anda ?. itulah lingkungan yang selalu berputar terhadap kehidupan anda,kita dan semua orang. Budaya yang baik akan memberikan dampak yang baik. maka itu perlunya mempelajari kehidupan diri sendiri sebelum kita mulai menghakimi orang lain.

- Lingkungan bekerja.

Di lingkungan pekerjaan tidak jauh beda, kita kadang bertemu dengan sosok yang sangat menyebalkan, atau mungkin kita sebut BOS kita sendiri. Percaya atau tidak 75% responden tidak menyukai BOS nya sendiri. untuk itu Mengenali diri sendiri pun sudah disampaikan Tuhan kepada diri kita semenjak kita kecil hingga dewasa. seperti halnya mengenali putaran cerita yang harus kita lakukan di dunia. Kadang kita tak suka dengan A,B,C,D namun Tuhan justru mempertemukan kita dengan apa yang tidak kita suka. Tujuannya ?. Tuhan memberikan hal yang mudah kita cerna secara tidak sadar, yakni pendewasaan diri. semakin bijak maka semakin kita mengenal sifat Tuhan, bukankah Tuhan adalah Kebijakan Tertinggi ?.
Mungkin sosok orang yang kita benci semua muncul pada BOS anda, coba bayangkan apa yang harus anda lakukan jika anda mempunyai hal yang sama ?, dimanapun kita menghindar, disana akan kita temui hal/sosok orang yang sama dengan orang yang kita benci, muncul sifat-sifat yang sama pula dengan sifat-sifat yang kita benci. Tuhan memberikan petuah melalui pengalaman hidup kita, MAU KAH MANUSIA MEMPELAJARI nya ?.
atau hanya sekedar menyalahkan dan semakin tinggi tingkat kebencian anda ?.
Itu semua pilihan.
Semua yang manusia lakukan adalah sebuah pilihan, sedang setelah memilih manusia itu hanya menjalani dengan usaha-usaha yang positif. tidaklah boleh kita berfikir negatif pada hal-hal yang kita temui, maka timbullah rasa iri,benci, culas, ego, marah, dan lain sebagainya.
Mempelajari sifat diri sendiri dan mencoba untuk mengubah semua hal menjadi lebih baik, walaupun hal tersebut susah, adalah pilihan Hidup.

Tuhan selalu mengajarkan kesabaran, bukan kesombongan, Tuhan mengajarkan suka cita meski duka menyelimuti, Tuhan mengajarkan kasih sayang meski manusia tempatnya angkara, Tuhan memberikan keindahan meski kadang kita tak sadar merusaknya.

Memulai sesuatu hal dari diri sendiri untuk memperbaiki dan memperindah lingkungan sekitar.
Seperti Memperbaiki MIKRO dan Menjadikan baik MAKRO.
Mikro akan memberikan dampak yang baik pada Makro.

Demikian sehingga alam pun bersahabat......


Continue........... aw-