Wong Jowo Kudu Njawani

Nggolek Ilmu sejati kuwi Kudu wani nglakoni.

Becik Ketitik Ala Ketoro

Urip kuwi kudu waskita ning ora gampang nggawe perkoro.

Ngelmu kuwi nglakoni nganti tinemu

Dalam kehidupan seorang satria jawa pantang mundur apalagi dalam menjalani kehidupan di dunia fana ini.

Migunani Marang Sesami

Berguna bagi setiap kehidupan, baik diri pribadi, ataupun ke setiap makhluk hidup

Ana Urip Ono Pati ning kuwi sejatine urip

Manusia dikembalikan lagi kepada tujuan kehidupan itu sendiri menjadi baik adalah pilihan.

Rabu, 06 Maret 2013

MEMAHAMI

Setiap memahami langkah kehidupan baik dengan pasangan, baik dengan orang lain... yang ada hanyalah perbenturan pendapat antara pendapat orang yang satu dengan pendapat orang yang lain. Dibalik itu semua ada sebab, dari ada sebab ada akibat, banyak orang mengabaikan sebab dan akibat. Filosofi jawa sebagai orang jawa sendiri memahami adalah bentuk "sangkan paran" yang berarti memahami Sang Hidup. mengapa harus filosofi ?, mengapa harus jawa ? mengapa tidak yang lain ? sebab nya memang karena masih banyaknya ketidaktahuan orang jawa terhadap apa yang di 'ugemi' seringkali disebut wong jowo ora njawani. Terlalu terburu-buru dengan mengasumsikan simbolik orang jawa yang menganut kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai bentuk kesalahan, bahkan dicibir dan dihina. apakah agama mengajarkan hinaan2 tersebut ?? Agama hanya dipakai sebagai kedok untuk membumihanguskan kepercayaan masyarakat jawa dan segala pernik budaya nya. Segala bentuk kesakralan dan segala bentuk renik kebudayaan mulai digeser, apakah itu adalah bentuk memahami diri sendiri ? Tulisan disini adalah sarana penulis sedikit membuka hati dan fikiran pembaca. Budaya bukan agama, dengan budaya masyarakat jawa pun mengenal Tuhan, bahkan lebih dekat, Agama yang dipakai sebagai landasan dasar untuk memberi tahukan secara gamblang sejarah para nabi dan rasul. Gunanya juga agar ada hubungan yang baik dgn manusia dan dengan Tuhan pencipta alam. Kembali ke topik awal, bagaimana memahami sebuah hal dari sudut pandang yang berbeda, karena masing-masing sudut pandang mempunyai perbedaan, masing-masing fikiran mempunyai angan-angan dan wacana yang berbeda. Memahami orang lain tidak hanya selalu dengan kata-kata, namun juga dengan hati dan fikiran yang jernih. Ketika kita menjadi egois untuk memasukkan pemikiran kita yang justru 'dianggap' salah kita kadang disebut sebagai orang bodoh, hal ini lah yang akhirnya menimbulkan banyak konflik. Ada banyak hal yang harus ditelaah, setiap manusia mempunyai peran dalam kehidupan, bukan sesuai dengan kehendak kita saja, bukan dengan melihatnya lalu kita emosi dan marah karena tidak sesuai dengan keinginan kita, apakah semua hal tersebut bisa dipaksakan ? apakah bisa menjadikan diri kita tertawa puas terbahak2 karena tau bahwa apa yang kita usulkan pada orang lain adalah jalan menuju neraka dan kesengsaraan ? Menjadi baik itu susah sekali, baik terhadap sesama manusia, baik terhadap alam, baik terhadap banyak hal.... karena indikasi baik itu melalui retivitas otak manusia yang disebut kedalaman berfikir dan menelaah secara baik. ketika merasa bahwa diri kita ini begitu kurangnya dalam memahami, sejenak tenangkan hati dan fikiran kita, sejenak diamkan segala bentuk rasa emosi, senang, sedih, kecewa dan lain sebagainya. menep madep manteb, menyelami diri sendiri, melihat kekeruhan dalam bathin dan fikiran kita, begitu perfectionism nya kita sebagai manusia karena menuntut kesempurnaan akan sebuah keinginan kita. ketika mengetahui bahwa kita pun tak sanggup menjadi orang yang ada di hadapan anda. Itulah kesadaran diri, itulah berkah Tuhan yang dilimpahkan, yakni sebuah pengertian dan pemahaman yang baik akan jalan hidup yang tiap-tiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Disini yang coba saya tekankan, belajar untuk memahami, menerima kritik boleh, memberi kritik juga boleh, pakailah ilmu kaca benggala untuk melihat kembali keinginan-keinginan kita. Bisa kah kita ?, segala bentuk ikhlas dan istiqomah yang muncul adalah berkah Tuhan, apalagi yang dicari dalam hidup ?, saling bertukar kebaikan antara manusia satu dengan yang lain. Belajar memahami begitu susahnya, begitu tragis dan harus dilewati bahkan dengan air mata. Untuk para istri yang harus selalu memahami sang suami, untuk para suami yang selalu mencoba memahami sang istri, maka terbuka lah,.... cobalah untuk belajar LEGOWO menerima semua kritik, jangan pernah merasa tidak mau dikritik, mau nya hanya melontarkan kritik, padahal dengan hal tersebut banyak pemahaman dalam hidup kita yang jadi meningkat. menjadi lebih dewasa dalam menyikapi segala hal. supaya kita menjadi seseorang yang bijaksana.... Untuk langkah awal... belajarlah memahami tubuh anda sendiri. segala bentuk sakit, segala bentuk protes organ kita berasal darimana ?, karena kita begitu membenci banyak hal. seperti halnya seseorang yang sakit begitu terkena asap rokok, tapi sama sekali tidak protes ketika di depannya banyak asap kendaraan bermotor yang membuat penyakit lebih berat daripada asap seorang perokok... Filsafat : ketika kita membenci sesuatu hal, Tuhan akan memberikan hal itu dihadapan kita, kenapa ?. agar kita mengenal KuasaNya, agar kita begitu menghargai ciptaanNya, sehingga sakit di tubuh kita berangsur2 sembuh.... Tidak percaya ? Itu hak para pembaca untuk membuktikan, atau hanya sekedar coba2... yang pasti meningkatnya pemahaman kita untuk memahami sekecil anugrahnya tidak mencela semua CiptaanNya, itulah surga dalam kehidupan kita. Meski kejahatan, niat jahat dan kebencian ada di sekeliling kita, disana Tuhan menyapa kehidupan kita agar kita beriman. semoga bermanfaat ~kyai sosrobahu