Wong Jowo Kudu Njawani

Nggolek Ilmu sejati kuwi Kudu wani nglakoni.

Becik Ketitik Ala Ketoro

Urip kuwi kudu waskita ning ora gampang nggawe perkoro.

Ngelmu kuwi nglakoni nganti tinemu

Dalam kehidupan seorang satria jawa pantang mundur apalagi dalam menjalani kehidupan di dunia fana ini.

Migunani Marang Sesami

Berguna bagi setiap kehidupan, baik diri pribadi, ataupun ke setiap makhluk hidup

Ana Urip Ono Pati ning kuwi sejatine urip

Manusia dikembalikan lagi kepada tujuan kehidupan itu sendiri menjadi baik adalah pilihan.

Minggu, 21 Juni 2015

Menjadi cerdas dengan mesin pencari internet ?

Google adalah salah satu 'mesin pencari' super canggih abad ini, katakanlah demikian.
Dengan mengetikkan kata saja muncul beberapa pilihan dan banyaknya keterangan di dalamnya, namun apakah hal itu menjadikan manusia menjadi SUPER cerdas ???. 

Memang mesin pencari dengan sebutan mbah 'google' di kalangan anak-anak muda jaman sekarang adalah memudahkan pencarian dalam segala hal. Namun, disini yang menjadi kesalahan adalah, banyaknya anak muda dan manusia menjadi antipati dengan lingkungan sekitarnya, at least mereka mencari pembenaran terhadap apa yang mereka baca, bukan pembenaran dalam arti yang sesungguhnya. 

Yang harus kembali diingat adalah, blog, web, tulisan yang di dapat dari pencarian google (disini saya hanya memberikan contoh :google.red) ini juga merupakan tulisan dari manusia juga, seperti hal nya blog yang saya tulis ini. 
Banyak sekali pendapat dari masyarakat, pendapat yang ditulis dalam wordpress, dan banyak lagi media lain, namun, sekali lagi kita sebagai bangsa yang cerdas selayaknya memilih dan memilah apa yang kita baca, terkadang seseorang sudah merasa paling 'tau' dengan hanya sering browsing dan membaca tulisan-tulisan yang tersebar di media massa elektronik saat ini.

Katakanlah semakin banyak pengaburan berita, semakin banyak pembelokan sejarah, cerita-cerita yang di belokkan fakta sejarahnya hanya untuk kepentingan suatu golongan atau hanya bertujuan mengaburkan kenyataan sejarah atau cerita yang sebenarnya. Ditambah pula bumbu-bumbu semacam kutipan-kutipan dari suatu kitab atau sesuatu hal yg dipercaya oleh masyarakat.
Kembali lagi, segala sesuatu tentu tak mudah langsung kita percaya.

Disini penulis contohkan bagaimana pola fikir untuk menanamkan sebuah kebencian terhadap orang lain dimulai dari sebuah analisa yang dikeluarkan oleh media dan banyaknya kepentingan serta hal ini tidak dirasakan oleh banyak masyarakat namun malah makin menanamkan sebuah ketidaksukaan akan sesuatu hal. 

Disini analisa yang saya beri contoh : 

==> sakit batuk, paru-paru flek, sesak nafas, alergi, asma.
==> pertanyaan yang sering diajukan disini pertama kali adalah : apakah anda merokok ?? 
==> saran... Berhenti merokok. ( kenapa merokok menjadi kambing hitam pertama ?) think again.
==> Jika tidak merokok ... Apa pertanyaan lainnya...
==> apakah ada yang merokok di sekitar anda?
==> hal ini yg seringkali menjadi pertanyaan kenapa begitu mengkambing hitamkan perokok?, atau asap rokok ?. 

Beberapa analisa yang muncul yang acapkali ditemui disini akan saya bahas secara holistik.
1. Apakah rumah anda berada dalam radius industrial yang mengeluarkan pencemaran udara ?
2. Apakah garasi mobil anda menjadi 1 dengan induk rumah ?. 
3. Seberapa banyak AC ada di rumah anda, atau berapa lama anda berada di ruangan ber AC ? 
4. Apakah kelembaban rumah anda tinggi ?. 
5. Apakah anda mempunyai kecenderungan genetik pembawa alergi, asma dan lain sebagainya ?
6. Apakah mobil, atau kendaraan anda berbahan bakar solar atau lupa men service dalam kurun waktu 1 tahun ?
7. Seberapa sering anda berada dalam kemacetan dan terpapar asap kendaraan bermotor?
8. Apakah anda sering memasak di rumah tanpa ada blower di dapur anda ?
9. Apakah anda merokok dengan kapasitas sangat sering ?. Sehingga lupa minum?.
Dlsb

Jika kita bertanya mengenai kesehatan, maka begitu banyak pertanyaan yg harus anda teliti terlebih dahulu dalam menjalani sebuah diagnosa atau sejarah kesehatan seseorang. 
Sekarang coba cari di google... 
Sakit yang saya sebutkan di atas apa jawaban dari 'mesin' pencari tersebut... ?? 
Disini penulis mengulas bagaimana kita harus bijak untuk membaca, menentukan jawaban, dan memahami sebuah analisa dan diagnosa. 
Yang tidak didapat dari sebuah pengetahuan adalah pemberian ilmu yang bermanfaat.... 
Bijaklah untuk tidak mencela orang lain, kebiasaan orang lain yang menurut anda buruk tidak selalu menjadi buruk jika orang tersebut melakukan. 

Kita bisa menjadi superior, namun tak punya basic atau landasan ilmu filsafat yang benar, malah bisa jadi suatu saat akan menjadi bumerang bagi kehidupan kita.
Hidup bermasyarakat adalah hidup yang didalamnya ada unsur menghargai antara satu dengan yang lain, jangan minta untuk selalu dihargai, namun belajarlah menghargai apa yg menjadi pemahaman orang lain dimana hal tersebut tidak sependapat dengan apa yang kita mau...
Seperti halnya anda suka cake, dan buat anda cake tersebut sangatlah enak, namun tidak bagi orang lain... Dan jangan anda memaksanya untuk memahami seperti isi otak anda bahwa cake tersebut enak.

Ketika seseorang mampu memahami apa yang anda pahami, namun anda tidak dapat memahami apa yang orang lain pahami, disitulah letak ketidaktahuan anda tentang diri anda sendiri.

Ki wira artani s