Jumat, 26 Agustus 2011

:: KEDEWASAAN ::

KEDEWASAAN adalah hal yang susah untuk dilihat dan hanya bisa untuk di ditunjukkan dalam bersikap. Kembali mengolah kata dewasa yakni 'DE-WASA' kata ini menurut perbendaharaan bahasa jawa di olah menjadi "GEDE NE KUWASA" yaitu besarnya kuasa kita dalam mengatur segala gejolak diri, emosi, ego, gengsi dan harga diri termasuk dalam sikap dan perilaku.
termasuk untuk pasangan berlain jenis, terutama dalam hal pernikahan, kedewasaan ini lah yang mampu menyejahterakan rumah tangga, tentu dalam hal ini pitutur dari orang yang lebih berpengalaman sangat ber-arti.
Mengharuskan belajar dan belajar dalam setiap segi kehidupan, mengesampingkan keinginan diri sendiri untuk memenuhi kepentingan bersama, tentu dengan jalan yang jujur dan baik, bukankah rejeki yang halal itu lebih mempunyai arti dalam hidup ?

berusaha menjalankan kehidupan ini memang susah-susah gampang, seperti hal nya kita harus upgrading lagi mengenai banyak hal untuk bisa menjadikan diri ini lebih ber-arti kepada pasangan kita, saling mengingatkan, saling mengerti kebutuhan masing-masing orang, saling support dan saling menghargai.
Namun jangan dilihat hal tersebut di atas dengan kacamata EGOIS-me, karena akan terjadi perbandingan antara 2 orang. "kalau saya menghargai kamu apa kamu juga melakukannya ?" akhirnya bentuk penghargaan kita terhadap orang lain ( baik orang yang lebih tua maupun orang yang lebih muda ) menjadi 'pamrih' menjadi pencarian keuntungan timbal balik yang ada, ujung-ujungnya muncul ketidak-ikhlas-an dalam menjalani kehidupan dalam membina hubungan antara satu dengan yang lain.

Konseptual yang ada harus disadari untuk dilaksanakan, tidak harus dilakukan dengan keterpaksaan.
kedewasaan adalah sebuah pengertian diri pribadi untuk saling melakukan koreksi, baik itu sikap, sifat dan perilaku. mampu mengubah itu semua adalah hal yang sangat menakjubkan, bahkan bisa dikatakan luar biasa.
jika ditegur kesalahan kita, kadang harus difikirkan apakah saya sudah benar ? dan jangan asal membenarkan diri sendiri atas perilaku kita.
alasan-alasan dan setiap penjelasan dari orang lain pun selalu berbeda setiap waktunya, tidak bisa kita memaksakan sebuah aturan namun ternyata aturan itu hanya berlaku untuk kebahagiaan diri sendiri bukan kebahagiaan bersama, entah hari ini atau suatu hari nanti.

semoga tulisan ini mengubah pola pikir dan pemahaman pembaca untuk mengenali apa makna kata dari dewasa.


salam


penulis

0 komentar:

Posting Komentar

Isi nama anda sebelum posting comment ya ?