Jumat, 30 September 2011

" KETHOPRAK "




Di Jakarta Kethoprak adalah sebuah nama makanan yang gurih dan nikmat, namun lain lagi di Surabaya. Kethoprak adalah kesenian tradisional kota surabaya yang menyuguhkan alur cerita rakyat, cerita yang meski dianggap 'Takhayul' atau melebih-lebihkan pada jaman sekarang ini.
Kethoprak ini diselingi 'Guyonan' khas Surabaya, ada misuh-misuhnya juga, ada haru, ada serius, ada sedih, gembira, semua merupakan sebuah alur cerita rakyat yang disuguhkan oleh pemeran watak, dan wajah. Hampir seperti wayang orang, namun ketoprak ini lebih luwes dan tidak terlalu serius dan monoton seperti wayang orang, perbendaharaan kata-katanya juga nyaman di telinga orang-orang asli suroboyo.
Kethoprak ini kadang disuguhkan di beberapa tempat di surabaya, Areal kesenian seperti :
1. Gedung kesenian Surabaya ( Balai pemuda Jl. Yos Sudarso Surabaya )
2. Gedung Cak Durasim ( Jl. Raya Genteng kali surabaya )
3. Taman Hiburan Rakyat Jawa Timur ( Jl. Kusuma Bangsa 10 Surabaya )

Kesenian Kethoprak ini hampir sama dengan Ludruk, wayang orang, kalau bahasa luar negri dikatakan sebagai Opera.
Pada awalnya, kethoprak menggunakan iringan suara lesung dan alu yang biasa digunakan sebagai alat penumbuk padi. Alat-alat ini menimbulkan suara: prak, prak, prak, yang merupakan asal dari kata ketoprak. Namun saat ini jalan cerita ketoprak diiringi oleh irama gamelan dan keprak yang tak henti.
Pada Tahun 1922 Kethoprak ini seringkali dipentaskan di keraton kasunan Yogyakarta Hadiningrat. Namun, seiring waktu berkembang kethoprak lebih dipopulerkan oleh masyarakat Surabaya.
Pementasannya pun hingga saat ini masih berlangsung. kadang memang bertujuan untuk menyindir pemerintahan, kadang menyindir perseorangan, Namun nota bene Tujuan dari pementasan kethoprak ini adalah memberikan aspirasi suara rakyat kecil, rakyat jelata dimana setiap cerita yang disuguhkan adalah sebuah pandangan yang hampir luput dari para penggede/penguasa.
Bagi segelintir orang hal ini tentu saja membuat hiburan tersendiri, karena kesenian ini semakin lama semakin sedikit peminatnya, selain dibayar murah, saat ini kethoprak/ludruk/wayang orang dianggap kuno atau tidak jamannya.
Selain anda siapa lagi penerus bangsa yang mau untuk menjalani kehidupannya sebagai seorang pemain teatrical dengan wujud kebangsaan sebagai ciri ORANG INDONESIA?!.

Mencintai produk dan kesenian jawa bukanlah musyrik, bukan syirik, karena ada Karya Tuhan di dalamnya yang patut dilestarikan.


semoga bermanfaat....



aw



nb. KETHOK PRAKOSO ADHI WIJOYO, KETHOPRAK SUROBOYO OJO NGANTI ILANG PERKOSO

0 komentar:

Posting Komentar

Isi nama anda sebelum posting comment ya ?