Jumat, 15 Juli 2011

:: KEJUJURAN ::


:: KEJUJURAN ::

Kejujuran adalah sebuah kebudayaan dari Bangsa Indonesia, terutama disini adalah masyarakat Jawa. Namun, seringkali kejujuran ini menjadi senjata bagi diri sendiri, namun HARKAT MARTABAT yang mengemban kata kejujuran ini dalam hati-nya insyaallah akan selalu dilindungi oleh Gusti Allah YME.

Pada jaman dahulu sifat Jujur ini sudah melekat pada pribadi masing-masing rakyat Indonesia, ke-lugu-an dan kejujuran ini lah yang akhirnya membuat Bangsa Indonesia terjajah selama lebih dari 350 Tahun. Bukan tanpa maksud untuk membodohkan bangsa sendiri, selama itu Budaya Bangsa Indonesia telah terkontaminasi dengan Budaya dari Bangsa lain. karena masyarakat Indonesia lebih memilih untuk tidak memerangi Angkara, namun lebih memilih perdamaian.

Kata-kata 'Jujur' saat ini sudah mulai di-asingkan, Jujur kadang tidak mujur, orang Jujur kadang jadi 'ajur', ditindas oleh kepicikan dan keserakahan.
Jujur ini minimal dari diri sendiri, jujur terhadap hati nurani, jujur menyikapi akan adanya hati, dan jujur terhadap badaniah kita.
Semisal kita lapar, kita tidak boleh membohongi perut kita bahwa kita lapar, (berbeda konteks dengan PUASA) perut kita mempunyai kebutuhan dan daya tahan untuk tidak makan selama maksimal 7hari. bahkan ada pada jaman dahulu selama 40hari.

Kejujuran diutamakan untuk membuka jalan Rejeki dan mendapatkan 'Cahaya' dari Gusti Allah. Kejujuran ini harus dimaknai secara filosofis, tidak bisa di anggap sebagai bentuk ucapan saja. karena ucapan berperilaku terhadap tindakan, ketika kejujuran terucap, tubuh pun menjadi saksi atas kejujuran tersebut sehingga menjadikan 'Cahaya' pada Rejeki dan kemudahan perjalanan hidup.

lingkup kejujuran suatu saat akan ditimbulkan pada kesehatan Jasmaniah, berkata benar memang terkadang susah, apalagi dengan kejujuran.
Semisal : Seseorang yang tidak mampu membayar suatu barang HP atau Laptop untuk dibeli, harus Jujur terhadap dirinya, tidak perlu mencari-cari hutang kiri kanan untuk memperlihatkan bahwa diri ini mampu untuk membeli. Gaya Hidup pada jaman sekarang ini membuat manusia lupa diri, kadang harus kembali bercermin, untuk kegunaan apakah barang yang kita beli tersebut ?
untuk Pamer ?, untuk kepuasan diri ? untuk bekerja ? dan lain2.
Tidak perlu memamerkan kepunyaan kita, toh hal itu juga tidak akan mendapatkan manfaat pada kehidupan kita.
Dalam menjalani kehidupan, manusia harus menjalani kejujuran secara kontinyu, hingga anugrah dari yang Maha Kuasa menjadikan hal tersebut NYATA.

Untuk menjadikan jujur, harus ada beberapa hal yang perlu diwaspadai : Kesombongan, Iri hati, Gaya Hidup, dan ketidak Ikhlasan.

Semoga prakata ini bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar

Isi nama anda sebelum posting comment ya ?