Selasa, 05 Juli 2011

Senang - Bahagia

Dalam keseharian dua kata itu sudah layak di dengar, bahkan kadang kita mengucapkan, selamat berbahagia, selamat bersenang-senang, hanya kata, dua kata, tapi kadang kita tak memikirkan atau bahkan menganggap dua kata itu adalah hal yang sama. Senang itu Bahagia, Bahagia itu senang ??.

Kesenangan bisa jadi macam-macam, senang main gitar, senang makan snack, senang makan coklat, senang-senang di mall dan lain sebagainya. Namun, tanyakanlah arti Bahagia bagi mereka, apakah mereka Bahagia ?. Dalam hidupnya seseorang jarang yang memahami apa makna bahagia dalam hidupnya. Kesenangan kadang fluktuatif, karena bergantung pada kesukaan, mood dan lainnya. Terbaca bahwa unsur kata 'senang' ini lebih mengutamakan nafsu, dalam arti kondisi senang adalah terpenuhi keinginan-keinginan yang berwujud dalam kehidupannya.
Apakah ada orang yang senang dalam pekerjaannya ? ada. Apakah dia bahagia menjalani pekerjaannya ? belum tentu !!.

Kebahagiaan itu lebih terpancar dalam hati, ketika semua kosong, hampa, namun kebahagiaan itu ditemukan disana. contoh kecil seperti pernikahan, ada kala orang sufistik sangat Bahagia bila bertemu dengan 'Jalan Kematian' namun tentu saja Jalan itu bukan jalan seperti bunuh diri, membunuh orang lain, dan juga dapat mencelakakan hajat hidup orang banyak.
Kebahagiaan adalah perasaan yang bahkan tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata, hanya terpancar dalam kias mata, hati yang tergerak untuk berbicara, rasa nyaman, tenang, aman.

Ada perkataan kesenangan itu memang sesaat, kebahagiaan lah yang harus dicari. Namun, sudah siapkah hati anda bahagia ?
Terutama bila orang yang sebenarnya dapat membahagiakan anda, mulai anda tidak bahagiakan ?
Tak pernah ada pamrih dalam memberikan kebahagiaan kepada orang lain, karena Bahagia itu adalah sebuah nilai keikhlasan tertinggi yang diberikan Tuhan melalui JalanNya.
sedang kadang Manusia tak menghargai dan selalu mencari kekurangan dan kesalahan terhadap sesama manusia.

'Ojo gampang loro ati, ojo gampang Ambeg diri, ojo duwe dendam, ojo muspro, munio eling lan waspodo'

semoga menjadi pencerah

0 komentar:

Posting Komentar

Isi nama anda sebelum posting comment ya ?