Sabtu, 22 Oktober 2011

' Catatan kecil seorang sahabat ' Saya bukan manusia yang sempurna dalam bersikap, bertingkah laku, saya bukan manusia yang selalu benar di hadapan pasangan, apalagi saya adalah orang yang penuh dengan cita-cita, keinginan untuk selalu berkarya dan berjuang dalam kehidupan ini untuk anak, istri dan para sahabat saya. Kadang kehidupan saya dibilang enak, enak atau tidak itu juga sebuah pandangan, hampir tidak ada waktu saya untuk berleha-leha dan bersantai. sedikit sekali waktu itu jika ada, karena hari terus berganti, Kesalahan orang lain coba saya lupakan secepat mungkin agar tidak tertanam dendam, kebaikan orang lain saya ingat betul agar tertanam balas budi, setiap waktu saya gunakan untuk berfikir, mencoba menyatakan karya dalam fikiran agar tertuang kedalam bentuk fisik, dan berguna bagi banyak orang. Tangan ini seakan tak pernah berhenti untuk mencoba dan mencari tahu, memberikan karya tersebut agar dapat bertransformasi menjadi bentuk uang, demikian adanya setiap hari. Obrolan antara sahabat diisi dengan sisi positif agar tidak selalu mencemooh orang lain/sahabat yang lain, saya tidak pernah malu untuk mencoba membantu, sedang niatan baik untuk membantu kadang tak juga dibalas dengan kebaikan, namun saya percaya suatu saat hati itu akan terbuka dan mencoba untuk menjadi kebaikan pada orang lain. Saya manusia biasa, yang kadang di cemooh karena lupa, yang dihujat karena miskin, yang dikatakan bodoh, namun saya mencoba untuk mencari rejeki yang halal bagi diri sendiri, tidak apa-apa jika saya miskin namun Iman saya Teguh terhadap karunia Tuhan, Kadang saya pun berkeinginan supaya mendapat uang yang banyak dan kaya, namun ternyata hal tersebut ada timbal baliknya, ada konsekuensi yang harus didapat jika kita memaksakannya dalam kehidupan kita saat ini. Rejeki itu Tuhan yang mengatur, saya percaya sepenuhnya. Jika tidak ada rasa malu untuk meminta tolong pada sesama manusia untuk mengembangkan diri ini, saya yakin Tuhan pun tak segan-segan mengutus malaikatnya untuk segera menolong dan mengabulkan niat tulus itu. Hanya sayang, tidak semua orang memahami hal ini, tidak semua orang menjadi cengeng untuk mencari rejeki dengan cara yang halal. Saya hanya menceritakan sebahagian perjalanan hidup ini, Banyak ide yang pernah diberikan oleh sahabat saya, namun untuk merealisasikan saja saya merasa berat, karena berpendapat bahwa ide itu hanya sepenuhnya milik sahabat saya, namun tidak untuk saya, padahal sahabat saya memberikan ide nya untuk saya kembangkan dan menjadi besar bersama. Entah apa karena kebutuhan hidup saya yang demikian besar sehingga apa yang saya dapat selalu kurang...... sekarang saya mencoba untuk melihat kembali, kerja keras saya apakah sudah maksimum ? Sahabat ku, cinta mu begitu besar, selayaknya hanya diri ini terlalu angkuh untuk mencari maaf darimu..... Namun, suatu saat akan berubah sesuai dengan keinginanmu, bahwa jalan lurus itu yang telah kau tunjukkan.... Sahabatku mungkin setiap perjalanan hidup manusia selalu menginginkan kebahagiaan, kecukupan sandang, pangan, papan. Hidup tanpa tekanan, hidup dengan keindahan dan tak perlu adanya konflik, seperti hidup itu adalah sesuatu yang amat indah. setiap hari selalu mendapat kebahagiaan itu. Seperti tubuh kita, tanpa adanya pergerakan, tanpa adanya aktivitas, tanpa ada olah raga, apakah badan kita bisa menjadi lestari ?, badan butuh makan, mulut mengunyah pun bergerak, paru-paru bernafas pun bergerak, adanya penekanan pada lambung, adanya siksaan pada makanan yang kita makan untuk dihancurkan, kemudian mengalami perjalanan yang sangat jauh berkilometer dalam tubuh kita, apakah dengan contoh itu kita masih saja bersantai dan tidak mau berfikir ?. Dalam Firman-NYA Tuhan pun berkata bahwa orang yang menggunakan fikirannya adalah termasuk orang-orang yang beriman. tubuh ini akan protes apabila kita tidak bekerja, berjalan, dan ber-olah raga. sehingga kemampuan tubuh kita dapat lestari dan berkembang. mencari rejeki pun demikian, harus ada perjalanan, sesuai dengan keteraturan, sesuai dengan kodratnya, ada yang jadi petani, ada yang jadi kyai, ustadz, ada yang menjadi penasehat, ada yang jadi Bos ada yang jadi pekerja, ada satu hal yang perlu ditanamkan dalam perjalanan hidup manusia, yakni memahami perjalanan itu setahap demi setahap hingga nanti kita mengetahui sebenarnya jadi apakah kita ini ? Seseorang selalu ingin sukses saudaraku, Termasuk Aku, termasuk dirimu,.... Tentu keserakahan tidak termasuk dalam teori ku, hanya ingin mengembangkan ilmu pengetahuan dan melancarkan panjatan do'a agar dapat menjadikan perjalanan ini mudah dan penuh rejeki. serta hikmah yang indah di dalamnya. Bekerja membutuhkan keringat, bekerja membutuhkan kejujuran, bekerja membutuhkan kepatuhan dan kemauan yang bagus. Selama hal itu masih menetap maka tidak akan ada keserakahan, karena percaya bahwa rejeki bila waktunya hadir akan menjadi lebih banyak. Jangan berfikir untuk saat ini saja, besok entah makan apa ? masing-masing dari kepercayaan butuh untuk dikembangkan agar menjadikan keyakinan dalam hati saudaraku.... Cinta Orang tua itu mutlak, Cinta Allah pun mutlak terhadap hambanya, keindahan itu yang harusnya ada dan tidak di belokkan menjadi kesenangan sesaat. andai jiwa terlihat, maka ia akan selalu berkobar untuk mencari kebaikan, sayang nurani kadang dikesampingkan. hanya untuk menuruti perut, hanya untuk menuruti kesenangan pribadi. melayani seseorang adalah sebuah kepatuhan, dimana melayani itu adalah sebuah keindahan untuk mendapatkan rejeki. Tidak boleh ada rasa saling curiga pada sesama saudara, asalkan disana terdapat kejujuran dan saling menghargai di tambahkan dengan komunikasi yang baik antara saudara. Cita-cita boleh berbeda, namun tidak ada salahnya menggapai puncak perbedaan itu bersama-sama. Engkau lihat saudaraku, bekerja bersama itu lebih baik daripada bekerja sendiri, sesuai azas yang Bung Karno sebagai pencetus Proklamasi dan pancasila menjadikan Negara itu terbangun atas perbedaan cita-cita namun satu tujuan yang sama. Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana dharma Mangrwa . Sebagai atasan berfikir, memeras otak dan memanjatkan doa nya setiap hari agar para saudaranya mampu mendapatkan yang lebih banyak, lebih baik. sedangkan para pelaku kerja dibawah, menyambutnya dengan kepercayaan tinggi bahwa setiap hari merupakan rejeki yang diperantarakan Gusti Allah untuk dirinya sendiri. Itulah catatan kecilku saudara ku, mungkin banyak yang tak sependapat, namun ada ku untuk Mu, dan untukmu. semoga bermanfaat

0 komentar:

Posting Komentar

Isi nama anda sebelum posting comment ya ?