Sabtu, 22 Oktober 2011

DUKUN Jangan di-KONOTASI-kan.... Budaya kita

Madepe mantep ngarepe wong sing duwe karep.
Nyekele Nyenyuwun Sugih kewarasan lan Sehat marang Gusti Kang Maha Kuwasa.
Mandenge Asih maringi pepadhang marang wong sing bingung dalan.
Swarane Milir nentremake ati ne wong sing Gelisah....


=======

Dukun.....
Sudah ada semenjak jaman dahulu kala, Sebutan Dukun kebanyakan di "Konotasikan" di Nusantara ini.
Walau pun menurut sejarah pada jaman dahulu, seorang Dukun adalah seseorang yang sangat di Hormati, selain karena kesaktiannya, Perilakunya, Ilmu dan pengetahuannya, Serta Iman-nya.
Di negeri barat di sebut sebagai Dokter, Di Cina ada sebutan Sinse, Tabib, dan lain sebagainya.
Namun, Di Nusantara ini sebutan Dukun seakan melegenda, dan hanya sebagai olokan atau ejekan belaka. Sebutan Dukun adalah sama dengan seorang pengobat, sama-sama mempunyai spesialisasi, dan ilmu yang menunjang spesialisasinya itu. meski kadang ilmu yang didapat selain dari 'lelaku' juga didapat dari penelitian sang Dukun tersebut, atau catatan mengenai obat dan jamu yang diberikan oleh nenek moyang nya yang lebih dahulu membukukan penemuannya dalam catatan atau pun dengan lisan.

spesialisasi Dukun dan makna yang selama ini kurang di pahami oleh masyarakat luas dapat di informasikan sebagai berikut :

- Dukun Pijat : Seseorang yang mampu mengobati sakit seseorang dengan cara melakukan pijatan di bagian tertentu, sehingga menimbulkan efek kesembuhan dari pijatannya tersebut.

- Dukun Bayi : Seseorang yang mampu membantu proses kelahiran sang Bayi, memberikan cara perawatan yang baik, mengobati si bayi & Ibu-nya dengan ramuan-ramuan khas yang telah di persiapkan dengan cara tradisional.

- Dukun urat : Seseorang yang mampu memperbaiki urat syaraf dan otot penderita, yang keseleo, yang salah urat, atau mempunyai sakit pada jaringan otot,syaraf,tulang, otak.

- Dukun santet : Seseorang yang mempunyai ke-bisa-an atau kelebihan untuk menangani orang yang terkena Tenung, Guna2, Santet, atau faktor yang di luar nalar manusia, dengan cara tradisional, dan kadang ada juga cara rasional. hanya seringkali sebutan dukun santet ini di salahartikan menjadi 'NEGATIF'.

- Dan lain sebagainya.

DUKUN = Seseorang yang dapat mengobati ........
Nah, Dukun ini jika di sambungkan menjadi contoh2 di atas maka persepsi kita akan mengetahui profesi Dukun adalah hampir sama dengan Dokter, Tabib, Sinshe, dan lain sebagainya.
Dukun sendiri pada jaman dahulu kala, selain di segani, Dukun juga seseorang yang ber-Intelektual tinggi, mampu membaca pergerakan alam, proses nya bahkan Gejala yang di timbulkan oleh Alam itu sendiri. Dukun juga mempunyai pemikiran - pemikiran yang sebenarnya adalah karya terbaik yang pernah diberikan anak Bangsa Indonesia terhadap Dunia Internasional. karena itulah Herbal terlengkap dan terbaik sebenarnya berasal dari Indonesia.

Sumber keilmuan yang sebenarnya sangat bagus kadang dilupakan begitu saja, atau mungkin manusia baru menyadarinya saat ini ?.

Tulisan ini hanyalah memberikan pencerahan, akan makna dalam Struktur Bahasa yang baik, dimana kita sebagai Bangsa Indonesia sendiri seharusnya mengetahui struktur Bahasa indonesia mengenai Subyek dan Obyeknya secara Harfiah. Tidak melulu mengikuti tanpa mencoba untuk mencari arti dari Rahasia Bahasa Ibu sendiri.

Sejenak saya pernah tersentak setelah mengarungi pola tata bahasa Indonesia yang sebenarnya mempunyai Kekayaan yang harus kita Banggakan dan lestarikan dengan baik dan Benar.
Alangkah indahnya arti dan Filosofi yang telah diciptakan di Negeri ini.
Kemudian perkembangannya EJD ( Ejaan Jang Disempurnakan ) disebut menjadi EYD ( Ejaan Yang Disempurnakan ) pada tahun 1972 : Apa Rahasia dibalik EYD ?,

Beberapa orang 'lama' menyebutkan bahwa EYD jika dibalik menjadi DYE : Disempurnakan Yang ESA.
Disempurnakan menjadi satu, yang mempunyai maksud untuk menyatukan niat, Tekad dan Nasionalisme Bangsa Indonesia ini menjadi "BhinnĂªka tunggal ika tan hana dharma mangrwa" ( Terpecah belahlah itu, tetapi satu jualah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran ).

Banyaknya Filosofi akan Nasionalisme bangsa ini yang sedikit sekali dipahami oleh Masyarakat Bangsa Indonesia sendiri, bahkan menjadi perebutan kekuasaan, menyalah artikan maksud dan tujuan dari kebenaran dan hakekat nya.

Semoga menambah pengetahuan bagi para sahabat...

Salam

0 komentar:

Posting Komentar

Isi nama anda sebelum posting comment ya ?